“Tugas dan tanggung jawab seorang sekretaris itu tidak hanya
terbatas pada kelancaran administrasi perusahaan. Salah besar, kalau sekretaris
hanya dianggap seseorang yang cuma bisa ngangkat telpon dan jadi ‘bemper’ bos, “
tutur Nunik (28), sekretaris di sebuah IT Company.
“Wah, jadi sekretaris itu nggak bisa cuma modal cantik dan bisa ngetik di komputer saja. Pada kenyataannya, seorang sekretaris ibarat tangan kanan atasan. Dia yang paling tahu jadwal dan kemauan atasan. Kalau Saya berprinsip justru jadi sekretaris membuka banyak kesempatan untuk belajar langsung dari si bos,” ungkap Lidya (27), sekretaris di sebuah perusahaan retail.
“Wah, jadi sekretaris itu nggak bisa cuma modal cantik dan bisa ngetik di komputer saja. Pada kenyataannya, seorang sekretaris ibarat tangan kanan atasan. Dia yang paling tahu jadwal dan kemauan atasan. Kalau Saya berprinsip justru jadi sekretaris membuka banyak kesempatan untuk belajar langsung dari si bos,” ungkap Lidya (27), sekretaris di sebuah perusahaan retail.
Baik Linda atau Nunik adalah sebagian dari karyawan yang sudah menyadari
bahwa menjadi sekretaris itu bukanlah sebuah pekerjaan yang tidak punya
orientasi karir yang menjanjikan. Walaupun begitu, tak jarang juga masih ada
yang menyesal menjadi seorang sekretaris. Sepertinya :
harga mati sekretaris cuma jadi asisten si bos !
Padahal perlu
Anda ketahui, bahwa kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk
memperoleh dan memproses informasi, agar dapat mengambil keputusan yang cepat
dan akurat. Nah, disinilah peran utama para sekretaris yang menjadi pendukung
utama para pengambil keputusan, harus mampu mencari dan memilih informasi bagi
atasannya agar dapat mengambil keputusan secara cepat dan akurat.
Jakarta Consulting Group (JCG) menyarankan seorang
sekretaris tidak hanya menguasai elemen-elemen utama dalam pengaturan waktu
kerja tetapi juga mampu menyusun suatu prioritas yang tepat dan disukai. Selain
itu, sekretaris harus bisa beradaptasi dengan perkembangan perusahaan. “Jadi
bukan tidak mungkin, seorang sekretaris bisa naik posisi ke assistant business
development, “ujar Siska Gunawan dari JCG.
Lalu,
teknik apakah yang harus dikuasai seorang sekretaris, untuk tidak sekedar jadi
bemper bos saja? Coba saja teknik di bawah ini :
Pada
bagian ini, seorang sekretaris biasanya yang paling tahu klien perusahaan dan
atasannya. Ini kesempatan buat Anda dalam membantu sang atasan untuk
mengembangkan network (jaringan kerja). Buatlah database klien, yang bisa
mempermudah kerja Anda. Pelajari teknik komunikasi yang mempelajari karakter
klien yang berbeda-beda. Ini akan memudahkan Anda untuk mengetahui jenis
komunikasi apa yang digunakan untuk orang-orang tertentu. Institute of Company Secretaries of India menekankan pada pengajaran sekretaris yang mampu bertindak dalam situasi yang kompleks. “Seorang sekretaris harus bisa mencari akar permasalahan, karena sebenarnya dia-lah yang paling tahu perjalanan perusahaan.” Nilai lebih sekretaris adalah dia bisa mengambil keputusan dengan fakta, data dan informasi yang didapatnya langsung dari atasan dan bersifat akurat. Berbeda dengan posisi lain, yang justru ‘terbelakang’ dengan permasalah yang dihadapi perusahaan. Anda bisa saja memberikan saran atau alternatif jalan keluar pada atasan, selama Anda tahu fakta permasalahan yang sebenarnya. Seorang sekretaris sebaiknya harus memahami segala keperluan dan kebutuhan atasannya. Untuk dapat menjalankan peran ini, sekretaris perlu mempelajari kemampuan manajerial yang memadai. Yang perlu dilakukan adalah Anda membuat daftar semua pekerjaan yang akan dilakukan dan mintalah atasan memberikan persetujuan untuk daftar tersebut. Ini untuk menghindari kesalahpahaman dalam penentuan prioritas kerja antara Anda dan atasan |
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan komentar dengan baik. Komentar bernada spam akan saya hapus